PEMBAHASAN
A. Sejarah
kemunculan filsafat abad pertengahan
Dalam
sejarah tercatat bahwa filsafat yunani pernah mencapai kejayaan dan hasil yang
gemilang dengan melahirkan peradaban yunani. Menurut sejarah perkembangan pola
pikir manusia dimulai sejak kemunculan peradaban yunani. Peradaban yunani terus
berkembang ke berbagai pelosok diantaranya adalah bangsa romawi, bangsa yang
terbesar di wilayah eropa. Bangsa
Romawi yang semula beragama kristen dan kemudian kemasukan filsafat merupakan
suatu formulasi baru yaitu agama berintegrasi dengan filsafat, sehingga
munculah filsafat Eropa yang tak lain penjelmaan dari filsafat Yunani.
Pada masa pertumbuhan dan perkembangan
filsafat eropa sekitar abad 5 belum memunculkan ahli pikir(filusuf). Tetapi,
setelah abad ke-6 Masehi, barulah muncul para ahli pikir yang mengadakan
penyelidikan filsafat. Jadi, bisa dikatakan bahwa kelahiran filsafat eropa
menjadi awal dari kelahiran filsafat barat abad pertengahan.Filsafat barat abad pertengahan (476-1492
M) bisa dikatakan abad kegelapan, karena pihak gereja membatasi para filosof
dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang,
karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan.
Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para
gerejawan, maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai
pada hukuman mati.
B. Corak pemikiran filsafat abad
pertengahan
Filsafat barat abad pertengahan (476-1492 M) bisa dikatakan abad kegelapan,
karena pihak gereja membatasi para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu
pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang, karena semuanya diatur oleh
doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila terdapat
pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka
filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada hukuman
mati.
Abad pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai upaya menggiring manusia
kedalam sistem kepercayaan yang picik dan fanatik, dengan menerima ajaran
gereja secara membabi buta. Masa ini penuh dengan dominasi gereja yang
tujuannya untuk membimbing umat ke arah hidup yang saleh. Tetapi disisi lain,
dominasi gereja ini tanpa diimbangi dengan memikirkan martabat dan kebebasan
manusia yang mempunyai perasaan, pikiran, keinginan, dan cita-cita untuk
menentukan masa depannya sendiri.
Untuk mengetahui corak pemikiran abad pertengahan, perlu dipahami
karakteristik dan ciri khas pemikiran filsafatnya. Beberapa karaktristik yang
perlu dimengerti:
1.
Cara
berfilsafatnya dipimpin oleh gereja
2.
Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran aristoteles
3.
Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat
dibagi menjadi dua periode yaitu: periode Scholastic Islam dan periode
Scholastik Kristen. Para Scholastic Islamlah yang pertama mengenalkan
filsafatnya Aristoteles diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang
barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles.
Para ahli fikir Islam (Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Gazali, Ibnu Rusyd dll. Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof eropa yang menganggap bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya bangsa eropa tidak mengakui atas peranan ahli fikir Islam yang mengantarkam kemoderenan bangsa barat. Kemudian yang kedua periode Scholastic Kristen dalam sejarah perkembangannya dapat dibagi menjadi tiga, Yaitu: Masa Scholastik Awal, Masa Scholastik Keemasan, Masa Scholastik Terakhir.
Para ahli fikir Islam (Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Gazali, Ibnu Rusyd dll. Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof eropa yang menganggap bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya bangsa eropa tidak mengakui atas peranan ahli fikir Islam yang mengantarkam kemoderenan bangsa barat. Kemudian yang kedua periode Scholastic Kristen dalam sejarah perkembangannya dapat dibagi menjadi tiga, Yaitu: Masa Scholastik Awal, Masa Scholastik Keemasan, Masa Scholastik Terakhir.
C. Filsafat
skolastik islam dan filsafat skolastik kristen
1. Filsafat skolastik islam
1. Filsafat skolastik islam
Meskipun
islam sudah dikenal sejak awal abad VII masehi, namun filsafat dikalangan kaum
muslim baru dimulai awal abad VIII. Hal ini disebabkan karena pada abad pertama
perkembangan islam tidak terdapat paham-paham selain wahyu. Dikalangan kaum
muslim filsafat dianggap berkembang dengan baik mulai abad IX Masehi hingga
XII. Keberadaan filsafat pada masa ini juga menandai masa kegemilangan dunia
islam, selama masa Daulah Abbasiyah di Bagdad dan Daulah Umaiyah di Spanyol.
Para Scholastic
Islamlah yang pertama mengenalkan filsafatnya Aristoteles diantaranya adalah
Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang barat yang belum mengenal
filsafat Aristoteles.Para ahli fikir Islam (Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi,
Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Gazali, Ibnu Rusyd dll. Mereka itulah yang memberi
sumbagan sangat besar bagi para filosof eropa yang menganggap bahwa filsafat
Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya bangsa
eropa tidak mengakui atas peranan ahli fikir Islam yang mengantarkam
kemoderenan bangsa barat.
Mengenai pembagian periode skolastik islam dapat kita
bagi menjadi enam periode:
a) Periode kalam pertama,
ditandai dengan munculnya kelompok-kelompok mutakallimin/aliran-aliran dalam
ilmu kalam.
b) Periode filsafat pertama,
ditandai dengan munculnya ilmuwan dalam berbagai bidang menaruh perhatian
terhadap filsfat yunani. Filusuf muslim di wilayah timur yang muncul
diantaranya Al-kindi, Al-razi, Al-farabi, dan Ibn Sina.
c) Periode kalam kedua, ditandai
dengan tampilnya tokoh-tokoh klam penting dan besar pengaruhnya seperti Al-asy’ari
dan Al-ghozali.
d) Periode filsafat kedua,
ditandai dengan tampilnya sarjana-sarjana dan ahli-ahli dalam berbagai bidang
yang niga meminati filsafat, seperti ibnu Bajjah, Ibnu Thufail, dan Ibnu Rusyd.
e) Peride kebangkitan, dimulai
dengan adanya kesadaran kembali dunia islam setelah mengalami kemrosotan alam
pikiran sejak abad XV hingga abad XIX.
2. Filsafat skolastik kristen
Periode Scholastic Kristen dalam sejarah
perkembangannya dapat dibagi menjadi tiga, Yaitu: Masa Scholastik Awal, Masa
Scholastik Keemasan, Masa Scholastik Terakhir.
Masa Scholastik Awal (Abad 9 - 12 M)
Masa ini merupakan
kembagkitan pemikiran dari kungkungan gerejawan yang telah membatasi
berfilsafat, karena berfilsafat sangat membahayakan bagi agama Kristen
khususnya pihak gerejawan. Dan yang ditonjolkan dalam masa ini adalah hubungan
antara agama dengan filsafat karena keduanya tidak dapat dipisahkan, dan dengan
keduanya manusia akan memporoleh pengetahuan yang lebih jelas. Tetapi masa ini
filsafat masih bertumpu pada alam pikiran dan karya-karya kristiani.
Masa ini juga
berdiri sekolah-sekolah yang menerapkan study duniawi meliputi: tata bahasa,
retorikaa, dialektika, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan musik.
Sekolah yang mula-mula ada di biara Italia selatan ini akhirnya berpengaruh ke
daerah-daerah yang lain.
Masa Scholatik Keemasan (1200 – 1300 M)
Pada masa ini
Scholastik mengalami kejayaan yang berlangsung dari tahun 1200-1300 M, disebut
juga dengan masa yang berbunga dan bertumbuh kembang, karena muncul banyak
Universitas dan ordo-ordo yang menyelenggarkan pendidikan ilmu pengetahuan.
Ada beberapa faktor kenapa pada masa ini
Scholastic mencapai keemasan. Pertama, pengaruh dari Aristoteles dan ahli fikir
Islam sejak abad ke 12 sehingga pada abad ke 13 telah tumbuh ilmu pengetahuan
yang luas. Kedua, berdirinya beberapa Universitas.
Dan
yangketiga munculnya ordo-ordo yang membawa dorongan kuat untuk memberikan suasana
yang semarak pada abad ke 13.
Pada masa ini juga
ada sorang filofos Agustinus yang menolak ajaran Aristoteles karena sudah
dicemari oleh ahli fikir Islam, dan hal ini sangat membahayakan ajaran Kristen,
maka Abertus Magnus dan Thomas, sengaja menghilangkan unsure-unsur atau
selipan-selipan dari Ibnu Rusyd. Upaya Thomas Aquinas yang berhasil ini
sehingga menerbitkan buku yang berjudul Summa Theologie, yang merupakan bukti
kemenangan ajaran Aris Toteles deselaraskan dengan ajaran Kristen.
Masa Scholastik Akhir (1300 – 1450 M)
Masa ini ditandai
denga kemalasan berfikir filsafat, sehingga menjadi stagnasi pemikiran filsafat
Scholasti Kristen, Nicolous Cusanus (1401-1404 M) adalah tokoh yang terkenal
pada masa ini, dan sebagai tokoh pemikir yang terakhir pada masa Scholastik.
Menurut pendaptnya terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indera, dan
kedua lewat akal, dan ketiga lewat intuisi. Dengan indera manusia mendapatkan
pengetahuan tentang benda-benda yang berjasad (sifatnya tidak sempurna). Dengan
akal manusia bisa mendapatkan bentuk yang abstrak yang telah ditangkap oleh
indera. Dan yang ketiga intuisi, dalam intuisi manusia akan mendapatkan
pengetahuan yang lebih tinggi, karena dengan intuisi manusia dapat
mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat dipersatukan. Karena keterbatasan
akal itu sendiri maka dengan intuisiah diharapkan sampai pada kenyataan, yaitu
Tuhan.
D. Skolastik Thomas Aquinas(1225-1274)
Puncak
dari pemikiran skolastisme adalah pada masa Thomas Aquinas. Ia adalah seorang
pndeta dominikan gereja katolik. Sebagai murid Albertus Agung, Thomas Aquinas
berusaha mengikuti gurunya yang memadukan dinamika pemikiran di Yunani, arab,
dan yahudi dengan melakukan sintesis dan mengambil manfaat maimonides. Dalam
banyak hal Thomas Aquinas dipengaruhi oleh filsafat Aristoteles ketimbang
Plato.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwa filsafat abad pertengahan dimulai dengan muncullnya
filsafat eropa. Filsafat eropa
merupakan jelmaan dari filsafat yunani
yang masuk ke bangsa romawi, yaitu bangsa terbesar di daratan eropa. Dengan
ciri khas filsafatnya yang didominasi agama atau pihak gereja.
Secara garis besar filsafat abad
pertengahan ada dua yaitu skolastik islam dan skolastik kristen. Skolastik
islam ada lima periode yaitu periode kalam pertama, filsafat pertama, kalam kedua,filsafat
kedua,dan kebangkitan. Sedangkan skolastik kristen ada tiga periode
yaituskolastik awal, skolastik keemasan, dan skolastik akhir. Dan puncak dari
filsafat abad pertengahan yaitu
skolastik Thomas Aquinas.
2. Kritik dan
saran
Kami sadar bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dalam makalah ini masih banyak sekali
kekurangannya. Maka dari itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca, demi kesempurnaan penyusunan makalah kami yang selajutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Maksum, Ali.2009.PENGANTAR FILSAFAT.Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
http://filsafat _abad_pertengahan.html
http://dwonload.filsafat.abad.pertengahan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar