Selamat datang di duniaku

Rabu, 16 Mei 2012

filsafat abad pertengahan


                                                      PEMBAHASAN
A.  Sejarah kemunculan filsafat abad pertengahan
          Dalam sejarah tercatat bahwa filsafat yunani pernah mencapai kejayaan dan hasil yang gemilang dengan melahirkan peradaban yunani. Menurut sejarah perkembangan pola pikir manusia dimulai sejak kemunculan peradaban yunani. Peradaban yunani terus berkembang ke berbagai pelosok diantaranya adalah bangsa romawi, bangsa yang terbesar di wilayah eropa. Bangsa Romawi yang semula beragama kristen dan kemudian kemasukan filsafat merupakan suatu formulasi baru yaitu agama berintegrasi dengan filsafat, sehingga munculah filsafat Eropa yang tak lain penjelmaan dari filsafat Yunani.
            Pada masa pertumbuhan dan perkembangan filsafat eropa sekitar abad 5 belum memunculkan ahli pikir(filusuf). Tetapi, setelah abad ke-6 Masehi, barulah muncul para ahli pikir yang mengadakan penyelidikan filsafat. Jadi, bisa dikatakan bahwa kelahiran filsafat eropa menjadi awal dari kelahiran filsafat barat abad pertengahan.Filsafat barat abad pertengahan (476-1492 M) bisa dikatakan abad kegelapan, karena pihak gereja membatasi para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang, karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada hukuman mati.

B. Corak pemikiran filsafat abad pertengahan    
Filsafat barat abad pertengahan (476-1492 M) bisa dikatakan abad kegelapan, karena pihak gereja membatasi para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang, karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada hukuman mati.
Abad pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai upaya menggiring manusia kedalam sistem kepercayaan yang picik dan fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara membabi buta. Masa ini penuh dengan dominasi gereja yang tujuannya untuk membimbing umat ke arah hidup yang saleh. Tetapi disisi lain, dominasi gereja ini tanpa diimbangi dengan memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang mempunyai perasaan, pikiran, keinginan, dan cita-cita untuk menentukan masa depannya sendiri.
Untuk mengetahui corak pemikiran abad pertengahan, perlu dipahami karakteristik dan ciri khas pemikiran filsafatnya. Beberapa karaktristik yang perlu dimengerti:
1.       Cara berfilsafatnya dipimpin oleh gereja
2.      Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran aristoteles
3.      Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua periode yaitu: periode Scholastic Islam dan periode Scholastik Kristen. Para Scholastic Islamlah yang pertama mengenalkan filsafatnya Aristoteles diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles.
Para ahli fikir Islam (Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Gazali, Ibnu Rusyd dll. Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof eropa yang menganggap bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya bangsa eropa tidak mengakui atas peranan ahli fikir Islam yang mengantarkam kemoderenan bangsa barat. Kemudian yang kedua periode Scholastic Kristen dalam sejarah perkembangannya dapat dibagi menjadi tiga, Yaitu: Masa Scholastik Awal, Masa Scholastik Keemasan, Masa Scholastik Terakhir.

C. Filsafat skolastik islam dan filsafat skolastik kristen
1. Filsafat skolastik islam
            Meskipun islam sudah dikenal sejak awal abad VII masehi, namun filsafat dikalangan kaum muslim baru dimulai awal abad VIII. Hal ini disebabkan karena pada abad pertama perkembangan islam tidak terdapat paham-paham selain wahyu. Dikalangan kaum muslim filsafat dianggap berkembang dengan baik mulai abad IX Masehi hingga XII. Keberadaan filsafat pada masa ini juga menandai masa kegemilangan dunia islam, selama masa Daulah Abbasiyah di Bagdad dan Daulah Umaiyah di Spanyol.
Para Scholastic Islamlah yang pertama mengenalkan filsafatnya Aristoteles diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles.Para ahli fikir Islam (Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Gazali, Ibnu Rusyd dll. Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof eropa yang menganggap bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya bangsa eropa tidak mengakui atas peranan ahli fikir Islam yang mengantarkam kemoderenan bangsa barat.
Mengenai pembagian periode skolastik islam dapat kita bagi menjadi enam periode:
a)      Periode kalam pertama, ditandai dengan munculnya kelompok-kelompok mutakallimin/aliran-aliran dalam ilmu kalam.
b)      Periode filsafat pertama, ditandai dengan munculnya ilmuwan dalam berbagai bidang menaruh perhatian terhadap filsfat yunani. Filusuf muslim di wilayah timur yang muncul diantaranya Al-kindi, Al-razi, Al-farabi, dan Ibn Sina.
c)      Periode kalam kedua, ditandai dengan tampilnya tokoh-tokoh klam penting dan besar pengaruhnya seperti Al-asy’ari dan Al-ghozali.
d)      Periode filsafat kedua, ditandai dengan tampilnya sarjana-sarjana dan ahli-ahli dalam berbagai bidang yang niga meminati filsafat, seperti ibnu Bajjah, Ibnu Thufail, dan Ibnu Rusyd.
e)      Peride kebangkitan, dimulai dengan adanya kesadaran kembali dunia islam setelah mengalami kemrosotan alam pikiran sejak abad XV hingga abad XIX.
2. Filsafat skolastik kristen
Periode Scholastic Kristen dalam sejarah perkembangannya dapat dibagi menjadi tiga, Yaitu: Masa Scholastik Awal, Masa Scholastik Keemasan, Masa Scholastik Terakhir.
Masa Scholastik Awal (Abad 9 - 12 M)

Masa ini merupakan kembagkitan pemikiran dari kungkungan gerejawan yang telah membatasi berfilsafat, karena berfilsafat sangat membahayakan bagi agama Kristen khususnya pihak gerejawan. Dan yang ditonjolkan dalam masa ini adalah hubungan antara agama dengan filsafat karena keduanya tidak dapat dipisahkan, dan dengan keduanya manusia akan memporoleh pengetahuan yang lebih jelas. Tetapi masa ini filsafat masih bertumpu pada alam pikiran dan karya-karya kristiani.
Masa ini juga berdiri sekolah-sekolah yang menerapkan study duniawi meliputi: tata bahasa, retorikaa, dialektika, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan musik. Sekolah yang mula-mula ada di biara Italia selatan ini akhirnya berpengaruh ke daerah-daerah yang lain.

Masa Scholatik Keemasan (1200 – 1300 M)

Pada masa ini Scholastik mengalami kejayaan yang berlangsung dari tahun 1200-1300 M, disebut juga dengan masa yang berbunga dan bertumbuh kembang, karena muncul banyak Universitas dan ordo-ordo yang menyelenggarkan pendidikan ilmu pengetahuan.
Ada beberapa faktor kenapa pada masa ini Scholastic mencapai keemasan. Pertama, pengaruh dari Aristoteles dan ahli fikir Islam sejak abad ke 12 sehingga pada abad ke 13 telah tumbuh ilmu pengetahuan yang luas. Kedua, berdirinya beberapa Universitas.

 Dan yangketiga munculnya ordo-ordo yang membawa dorongan kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada abad ke 13.
Pada masa ini juga ada sorang filofos Agustinus yang menolak ajaran Aristoteles karena sudah dicemari oleh ahli fikir Islam, dan hal ini sangat membahayakan ajaran Kristen, maka Abertus Magnus dan Thomas, sengaja menghilangkan unsure-unsur atau selipan-selipan dari Ibnu Rusyd. Upaya Thomas Aquinas yang berhasil ini sehingga menerbitkan buku yang berjudul Summa Theologie, yang merupakan bukti kemenangan ajaran Aris Toteles deselaraskan dengan ajaran Kristen.

Masa Scholastik Akhir (1300 – 1450 M)

Masa ini ditandai denga kemalasan berfikir filsafat, sehingga menjadi stagnasi pemikiran filsafat Scholasti Kristen, Nicolous Cusanus (1401-1404 M) adalah tokoh yang terkenal pada masa ini, dan sebagai tokoh pemikir yang terakhir pada masa Scholastik. Menurut pendaptnya terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indera, dan kedua lewat akal, dan ketiga lewat intuisi. Dengan indera manusia mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda yang berjasad (sifatnya tidak sempurna). Dengan akal manusia bisa mendapatkan bentuk yang abstrak yang telah ditangkap oleh indera. Dan yang ketiga intuisi, dalam intuisi manusia akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi, karena dengan intuisi manusia dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat dipersatukan. Karena keterbatasan akal itu sendiri maka dengan intuisiah diharapkan sampai pada kenyataan, yaitu Tuhan.

D. Skolastik Thomas Aquinas(1225-1274)
            Puncak dari pemikiran skolastisme adalah pada masa Thomas Aquinas. Ia adalah seorang pndeta dominikan gereja katolik. Sebagai murid Albertus Agung, Thomas Aquinas berusaha mengikuti gurunya yang memadukan dinamika pemikiran di Yunani, arab, dan yahudi dengan melakukan sintesis dan mengambil manfaat maimonides. Dalam banyak hal Thomas Aquinas dipengaruhi oleh filsafat Aristoteles ketimbang Plato.





PENUTUP

1. Kesimpulan
          Dari penjelasan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa filsafat abad pertengahan dimulai dengan muncullnya filsafat eropa. Filsafat  eropa merupakan  jelmaan dari filsafat yunani yang masuk ke bangsa romawi, yaitu bangsa terbesar di daratan eropa. Dengan ciri khas filsafatnya yang didominasi agama atau pihak gereja.
          Secara garis besar filsafat abad pertengahan ada dua yaitu skolastik islam dan skolastik kristen. Skolastik islam ada lima periode yaitu periode kalam pertama, filsafat pertama, kalam kedua,filsafat kedua,dan kebangkitan. Sedangkan skolastik kristen ada tiga periode yaituskolastik awal, skolastik keemasan, dan skolastik akhir. Dan puncak dari filsafat abad pertengahan  yaitu skolastik Thomas Aquinas.

2. Kritik dan saran
          Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangannya. Maka dari itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi kesempurnaan penyusunan makalah kami yang selajutnya.







DAFTAR PUSTAKA
Maksum, Ali.2009.PENGANTAR FILSAFAT.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
http://filsafat _abad_pertengahan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar