I. Pengertian Ilmu kalam
Perumusan
ilmu kalam sebenarnya dilakukan oleh mahasiswa muslim yang biasa dikenal dengan
sebutan mutakallimun.Secara harfiah kalam berarti kata-kata ,kata kalam juga berarti logos dalam bahasa yunani yang
berarti alasan atau argumen.Sedangkan jika kalam diartikan sabda Tuhan , maka ilmu kalam berarti ilmu yang membahas tentang kalam
Tuhan(Al-Qur’an).
Dalam kitab jurmiyah
terungkap pengertian kalam sebagai berikut:
Artinya: “kata-kata yang tersusun
dengan sengaja untuk menunjukkansuatumaksud atau pengertian”.
Didalam
al-qur’an kita juga dapat menemukan kata kalam seperti dalam surat An-Nisa’ ayat
164 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya: “Dan Alloh telah berbicara
kepada Musa secara langsung”.
Dalam
mengartikan ilmu kalam secara maknawi juga terjadi banyak pendapat dari
para ilmuan diantaranya sebagai berikut :
Menurut Ibnu Kaldun ilmu kalam adalah ilmu yang mengandung
berbagai argumentasi tentang aqidah imani yang diperkuat dengan dalil-dalil
rasional.
Menurut Muhammad Abduh ilmu kalam adalah ilmu yang berisi
alsan-alasan guna mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan
menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap
orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahlus sunnah.
Menurut Dr. Muzaffaruddin ilmu kalam adalah ilmu berpikir yang
lahir pada saat terjadinya percecokan antara penganut islam ortodoks dengan
penganut islam baru.Islam ortodoks adalah orang islam yang sudah lama memeluk
agama islam seperti para ulama’ sedangkan islam baru adalah orang yang baru
masuk islam (mualaf),ada yang mengatakan islam ortodoks adalah islam murni yang
belum tercampur dengan faham filsafat sedangkan islam baru adalah islam yang
sudah tercampur dengan faham filsafat.
Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas Dzat dan sifat Alloh beserta
eksistansi semua yang mungkin,mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah
mati (masalah akhirat) semuanya berlandaskan doktrin islam.
Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas berbagai masalah ketuhanan dengan
menggunakan argumentasi logika sebagai landasannya.
Dalam pengertian-pengertian diatas
dapat diambil sebuah kesimpulan , bahwa ilmu kalam mengandung dua unsur
penting yaitu masalah ketuhanan sebagai
obyek penelitiannya dan dalil-dalil rasional/ argumentasi logika sebagai
landasan penelitiannya. Kedua unsur
tersebut berperan aktif dalam ilmu kalam, yang nantinya akan menjadi
sarana dalam mempelajari ilmu
kalam.
Selain
itu untuk memperjelas pengertian ilmu kalam biasanya dibandingkan dengan ilmu
filsafat. Umumnya orang mutakallimun berpikir tentang alam semesta dengan
segala kondisinya sebagai argumen atas eksistansi Tuhan.sedangkan orang filusuf
berpikir langsung terhadap wujud mutlak tanpa mengawali dengan berpikir tentang
alam untuk mengenal Tuhan.
Dilihat
dari asal mula timbulnya ilmu kalam ,imu kalam timbul saat umat islam sedang
terlena dengan kehidupannya ,sehingga meninggalkan kajian-kajian islami. Pada
saat itu faham islam sudah mulai dipengaruhi oleh faham yunani sehingga
timbulah ilmu kalam untuk memurnikan kembali faham islam yag sudah terpengaruh
faham filsafat yunani.
Adakah
kesesuaian ilmu kalam dalam berpolitik?
Ada karena dalam berpolitik kita butuh sebuah landasan sehingga kita
berada pada politik yang benar,dan yang menjadi landasannya yaitu al-qu’an dan
hadits
II.Tujuan Mempelajari Ilmu Kalam.
Untuk mengetahui bahwa Allah
itu wajib di imani kewujudan-Nya,yang di perkuat dengan dalil-dalil
rasio.Secara teoretis aliran salaf tidak dapat di masukkan kedalam aliran ilmu
kalam,karena aliran ini dalam masalah-masalah ketuhanan,tidak menggunakan
argumentasi filsafat atau logika.
Aliran ini cukup dimasukkan kedalam aliran ilmu tauhid atau ilmu
ushuluddin.
Dengan adanya bukti-bukti yang
kuat,manusia yang beriman dapat meningkatkan rasa keimanannya terhadap Allah
Shubhanallahu Wata’ala.
Adapun tujuan yang lain adalah
untuk membantu memperoleh dan mempertahankan keyakinan Muslim yang telah
tertanam.Jadi selain nash,ilmu kalam
juga menggunakan akal.Bagaimanapun,tidak hanya ilmu kalam yang memakai
akal,filsafat islam malah lebih radikal dalam mengeksploitasi logika.
Demi kemudahan,definisi sejati
ilmu kalam pelu di bandingkan dengan definisi hakikat filsafat Islam.Menurut
Ahmad Fu’at al-Ahwani,filsafat islam adalah pembahasan tentang alam dan manusia
yang disinari oleh ajaran islam.Sedangkan menurut Ibrahim Madkur,filsafat islam
adalah pemikiran yang lahir didunia islam untuk menjawab tantangan zaman,yang
membahas hubungan antara Allah dan alam semesta.Pembahasan ini juga mencakup
hubungan antara akal dan wahyu, akidah dan hikmah,filsafat dan agama.
Sebenarnya,ilmu kalam dan
filsafat Islam tidak bisa dibedakan secara tajam karena keduanya mengandung
unsur filosofis.Ibnu Khaldun,seperti dikutip Ahmad Mahmud Shubhi,menjelaskan
bahwa mutakallimun umumnya berfikir
tentang alam semesta dengan segala kondisinya sebagai argumen atas eksistensi
Tuhan.sedangkan filsuf umumnya berfikir langsung terhadap wujud mutlak tanpa
mengawali dengan berfikir tentang alam
untuk mengenal Tuhan.
Mahmud Shubhi berpendapat
bahwa (Mutakallim meyakini kemudian mencari argumen ,sedangkan filsuf mencari
argumen kemudian meyakini.
Tambahan pula,mutakallimun berpendapat bahwa akal semestinya berjalan
dibelakang nash.Namun demikian,filsuf berpendapat bahwa akal mampu berjalan
sendiri tanpa harus merujuk kepada nash,tetapi bukan berarti mereka mengabaikan
nash.Para filsuf merujuk kepada nash untuk menilai kebenaran pendapat mereka.
Ibnu
Taymiyyah membagi metode yang dipakai mutakallimin dalam menetapkan persoalan
akidah kepada empat bentuk.
1.Metode filosofis oleh para filsof.Mereka mengutamakan metode burhan
yang dihasilkan dari konklusi suatu
silogisme.Mereka melihat bahwa Al-qur’an berada pada tingkat khitobiyyah yang
sesuai untuk seluruh kalangan.Namun,mereka belum puas dengan pernyataan yang
ada,sehingga meraka mencari pengetahuan lain untuk menambah keyakinannya dengan
sebenar-benar yakin.
2.Metode yang dipakai Mu’tazilah.Aliran ini menggunakan dua argumen
untuk membahas persoalan akidah yaitu argumen yang qur’ani dan aqli
3.Metode yang dipakai oleh Mathuridiyyah.yaitu memerhatikan dan
mengambil Al-qur’an sebagai dasar aqidah dan beriman kepadanya,kemudian
memperkuatnya dengan argumen logika supaya keyakinan meraka menjadi lebih kuat.
4.Metode yang dipakai Asy’ariyyah,yaitu mendahulukan nash daripada
akal.Namun,mereka masih tetap memakai akal sebagai dalil akidah.
III.KESIMPULAN
Berdasarkan
asal-usul dan pengertian ilmu kalam yang telah dijelaskan dalam makalah ini
dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai ilmu kalam yaitu:
1.
Ilmu yang membahas masalah ketuhanan dari segi manapun .
2.
Ilmu yang berlandaskan dalil-dalil aqli (pikiran).
3.
Ilmu yang pembuktiannya melalui keyakinan-keyakinan yang
menyerupai logika dalam filsafat.
4.
Ilmu kalam berbeda dengan ilmu filsafat dalam segi asal
pemikirannya.
5.
Ilmu kalam mempunyai tujuan untuk memperkuat iman orang yang
mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
Rozak, Abdul.Rosihon Anwar.lmu Kalam.Bandung:Pustaka Setia,2010.
Ghozali, Adeng Muchtar. Perkembangan Ilmu Kalam Dari Klasik Hingga Modern. Bandung:Pustaka
Setia,2005.
Afrizal,M. ibn
Rusyd Tujuh Perdebatan Utama dalam Teologi Islam.Jakarta :Erlangga,2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar