BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Makhluk
Hidup dengan Lingkungannya
Makhluk hidup membutuhkan
lingkungan agar dapat bertahan hidup. Makhluk hidup membutuhkan udara, tanah,
dan air. Semuanya itu bisa diperoleh dari lingkungan.
Makhluk hidup sangat bergantung
dengan lingkungannya, karena:
1. makhluk hidup membutuhkan
lingkungan sebagai tempat tinggal;
2. makhluk hidup membutuhkan
makanan;
3. makhluk hidup membutuhkan air,
tanah, dan udara;
4. makhluk hidup membutuhkan
cahaya matahari.
Makhluk hidup Butuh Tempat Tinggal
Makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Tempat tinggal alami
makhluk hidup biasa disebut dengan habitat. Habitat makhluk hidup ada di air
dan di darat. Manusia, sebagian tumbuhan, dan sebagian hewan hidup di darat.
Adapun sebagian tumbuhan dan hewan ada yang hidup di air. Bagi makhluk hidup,
tempat tinggal berguna untuk:
a. tempat berkembang biak,
b. tempat mencari makan,
c. tempat berlindung dari musuh
alaminya dan perubahan cuaca.
Makhluk Hidup
Membutuhkan Makanan
Makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan memberikan energi bagi
makhluk hidup untuk beraktivitas. Makanan didapat dari lingkungan. Makanan
makhluk hidup ada yang berupa tumbuhan maupun hewan lain. Oleh karena itu,
peristiwa rantai makanan terjadi di lingkungan. Rantai makanan berfungsi
menjaga keseimbangan jumlah makhluk hidup yang ada di bumi ini.
Makhluk Hidup
Membutuhkan Air, Tanah, dan Udara
Air, tanah, dan udara sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk
hidup. Tumbuhan membutuhkan tanah sebagai tempat hidupnya. Tanah juga
mengandung unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis. Selain itu,
tanah juga dibutuhkan manusia dan hewan sebagai tempat berpijak. Air dibutuhkan
makhluk hidup untuk minum serta tempat tinggal beberapa hewan dan tumbuhan. Air
juga digunakan manusia untuk mencuci, memasak, mandi, dan lain-lain. Udara sangat
dibutuhkan makhluk hidup untuk bernapas. Makhluk hidup membutuhkan oksigen
untuk bernapas. Oksigen kita dapatkan di udara. Udara juga mengandung karbon
dioksida. Karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan untuk membuat makanannya.
Makhluk Hidup
Membutuhkan Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tumbuhan
membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Hewan dan manusia juga
membutuhkan matahari untuk menerangi bumi, menghangatkan tubuh kita, dan juga
sebagai pembangkit tenaga listrik.
2.2. LINGKUNGAN
Pengertian
Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal,
mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar.
Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman
sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah,
juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang
ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang
ada disekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia
disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Lingkungan Hidup Manusia
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1
mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya”.
Lingkungan membuat individu sebagai
makhluk sosial
Yang dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini hanya
meliputi orang-orang atau manusia-manusia lain yang dapat memberikan pengaruh
dan dapat dipengaruhi, sehingga kenyataannya akan menuntut suatu keharusan
sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya.
Terputusnya hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada
tahun-tahun permulaan perkembangannya, akan mengakibatkan berubahnya tabiat manusia
sebagai manusia. Berubahnya tabiat manusia sebagai manusia dalam arti bahwa ia
tidak akan mampu bergaul dan bertingkah laku dengan sesamanya.
Dapat kita bayangkan andaikata seorang anak manusia yang
sejak lahirnya dipisahkan dari pergaulan manusia sampai kira-kira berusia 10
tahun saja, walaupun diberinya cukup makanan dan minuman, akan tetapi serentak
dia dihadapkan kepada pergaulan manusia, maka sudah dapat dipastikan bahwa dia
tidak akan mampu berbicara dengan bahasa yang biasa, canggung pemalu dan
lain-lain. Sehingga kalaupun dia kemudian dididik, maka penyesuaian dirinya itu
akan berlangsung sangat lambat sekali.
Lingkungan membuat wajah budaya bagi
individu
Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber
inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya.
Lingkungan dapat membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah
manusia yang berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala
apa yang tersedia di alam sekitarnya.Lingkungan memiliki peranan bagi individu,
sebagai :
- Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial individu. Contoh : air dapat dipergunakan untuk minum atau menjamu teman ketika berkunjung ke rumah.
- Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat menundukkannya. Contoh : air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk mencari cara-cara untuk mengatasinya.
- Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak yang rajin.
- Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga di kamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu melakukan manipulation yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya. Contoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya dia merasa mual karena bau obat-obatan, namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, karena dirinya telah sesuai dengan lingkungannya.
EKOLOGI
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos
("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan
atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor
biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi
merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun
70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh
yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan
hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat
hidupnya atau lingkungannya.[2] Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan,
dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para
ahli ekologi mempelajari hal berikut:
- Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari
ekologi)berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
Konsep Ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus
dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis).
Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah
kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam
keseimbangan.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya
komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi[1].
Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia
cenderung mengganggu sistem pengendalian alamiah ini.
ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut,
contoh heewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia
Ekologi dalam politik
Ekologi menimbulkan banyak filsafat
yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi,
kesehatan,
lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan
dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya,
mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan
prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan
keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik.
Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog
politik. Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar
ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai
argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi.
Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang
dilakukan akademisi juga.
Ekologi dalam ekonomi
Banyak ekolog
menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
- Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
- Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan
pertanyaan ekonomi
dengan lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi
bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah
1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.
Ekologi dalam kacamata antropologi
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi,
sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari satu hal yang kita
tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan
pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan
kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan,
namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol
objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi
evolusioner
atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia
dan tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan baik ditetapkan Antoine de
Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita
daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya
sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan."
Beberapa Cabang Ilmu dari Ekologi
Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai
beberapa cabang ilmu yang lebih fokus, yaitu:
- Ekologi tingkah laku
- Ekologi komunitas dan sinekologi
- Ekofisiologi
- Ekologi ekosistem
- Ekologi evolusi
- Ekologi global
- Ekologi manusia
- Ekologi populasi
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.[1] Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara
utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.[1]Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara
organisme dan anorganisme.[1] Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.[1]Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang
bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.[2] Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan
fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok
untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam
ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor
kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh
spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi
yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap
makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan
kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber
makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya
untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
·
Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup
adalah komponen fisik dan
kimia
yang merupakan medium
atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup.[4]
Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2]
Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang
memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:
- Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
- Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
- Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
- Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
- Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
- Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
· Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu
yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun
suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan
fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
· Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan
bahan-bahan organik yang disediakan
oleh organisme
lain sebagai makanannya .[4]
Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan
yang dimakan berukuran lebih kecil.[4]
Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.[4]
· Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan
yang dimakan berukuran lebih besar.[1]
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.[4]
Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai
yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan
sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.[4]
Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
- aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
- anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
- fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4]
2.3 SIMBIOSIS
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani
sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan
interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan
khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang
melakukan simbiosis disebut simbion.
Ada beberapa bentuk simbiosis yakni:
- Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya. Contoh:
- Tanaman benalu dengan inangnya
- Tali putri dengan inangnya
- cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia.
- bunga raflesia dengan inangnya
- Mutualisme adalah hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya:
- Komensalisme, adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak lainnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Contoh:
- Ikan badut dengan anemon laut
- Tumbuhan pakis dengan anggrek dan tumbuhan inangnya.
- ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora yang berenang di dekat tubuh ikan hiu akan turut menjelajahke mana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari ancaman ikan pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan hiu. Sedangkan bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan remora tidakberpengaruh terhadapnya.
- tumbuhan paku atau anggrek dengan pohon besar dan anemon laut dengan ikan badut.Coba carilahinformasi mengenai hubungan kedua kelompok makhluk hidup tersebut!
·
Amensalisme, yaitu saat satu pihak dirugikan dan pihak
lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan.
·
Kompetisi, di mana kedua pihak saling merugikan,
biasanya terjadi melalui kompetisi dalam memperebutkan makanan.
·
Netralisme, dimana kedua pihak tidak saling diuntungkan
maupun dirugikan. Interaksi antar kedua spesies tidak menyebabkan keuntungan
maupun kerugian bagi keduanya.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Makhluk hidup
membutuhkan lingkungan agar dapat bertahan hidup. Makhluk hidup membutuhkan
udara, tanah, dan air. Semuanya itu bisa diperoleh dari lingkungan.
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk
hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos
("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang
berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan
interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Ada beberapa bentuk
simbiosis yakni:
·
Mutualisme
·
Komensalisme
·
Parasitisme
·
Amensalisme
·
Kompetisi
·
Netralisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar